Gerakan Sapu dan Bola-Bola

Bahasa itu uniq dan beragam namun memiliki interpretasi sama, apapun bidangnya. Suatu waktu anda memiliki kesempatan duduk di tribun latihan lapangan Nirannuang milik SSB Amali Konawe, anda pun akan merasakan semangat yang uniq, layaknya logo-logo gelombang.
Kalau mereka lagi latihan, anda akan mendengar teriakan lantang dari coach kala anak-anak membawa bola" Gerakan sapu". Wahhh, saya sendiri kaget dengan bahasa itu, seperti sedang berada di kuil shaolin aja ala kungfu master yang dibintangi Jet Lee. 
Di sini, mereka punya istilah sendiri dalam menterjemahkan. hal-hal teknis sepakbola. Jika berbicara tentang organisasi tim, mereka mengambil dasar pada buku-buku standar kepelatihan international. Tapi tidak pada kasus-kasus individu yang memang harus kreatif melebihi standar yang ada. Pemain dunia sekelas Ronaldinho saja, memiliki gaya khas yang dikreasikan sendiri. Seperti dipadu dengan tarian samba, capuera beladiri yang berkembang di brasil. Maradona dan messi pun begitu kreatifnya sehingga gerakan mereka banyak dipelajari oleh pemain-pemain lain.
Kalau sudah melakukan gerakan sapu, pastikan mereka (anak-anak) akan segera mengerti akan dibawa kemana aliran bola itu.Meliuk-liuk diantara penjagaan lawan adalah estetika menarik. Bak penari mereka membawa kebebasan yang di bawa kemanapun berada.
Itulah gerakan sapu, salah satu gerakan khusus yang diciptakan di dalam lapapangan. Coba saja kita menganaslisnya, bagaimana dengan efeknya terhadap perkembangan indidvidu pemain.Sekian dan Terimakasih

Dapat Kunjungan dari SSB Red Land Antam

Sudah sejak 3 tahun sejak didirikannnya, SSB Amali sangat jarang menemui kunjungan resmi suatu tim.Sebagai suatu lembaga yang layak disebut unit organisasi harus berjalan seperti manusia itu sendiri. Manusia tentu memiliki beberapa organ-organ tubuh yang harus difungsikan sesuai tempat yang dimaksud.
Bulan ini di angka 06 kalender Masehi 2013, SSB AMALI mendapat kunjungan dari SSB Red Antam,Menurut Sekertaris sekolah via bbm. Mereka memenuhi rangka studi banding, salah satunya menjajaki hasil pembinaan. Dalam standar usia grassroo U/12 dan 15 tahun. SSB RedAntam menetap di kabuapten kolaka yang berjarak kurang lebih 1 1/2 jam dari Konawe tempat SSB AMALI. Sepertinya mereka harus menginap, mengingat anak2 tentu sangat letih menyususri jalan-jalan berbukit poros kabupaten. Benar saja mereka 2 hari, walau Pemda menyediakan mess untuk mereka tapi kami lebih baik menjamu di rumah sendiri, ala sendiri.
SSB Red Antam berjumlah 35 orang,bukanlah hasil dari pertandingan tapi lebih dari itu orang bilang silaturahmi. Sepakbola bukan hanya tentang di dalam lapangan tapi disini di luar anda memerlukan hubungan mesra sebagai tim rakyat yang kuat.
SSB Red Antam rencananya akan mengundang balik kami, yahhh mungkin habis lebaran kami akan segera kesana. SSB Amali lagi menjajajaki kemungkinan untuk menggelar ajang grassroot di propinsi Sulawesi Tenggara.
Isi surat di atas menggambarkan tentang hubungan itu. Sekian dan terimakasih, sukses untuk sepakbola tanah air.