Hi,Semua kami berangkat ke Danone

Sebenarnya kalau latihan itu ada suka dukanya. Kadang juga kami jenuh jika saban hari hanya menghabiskan waktu mengerutkan dahi, latihan..
Cerita dilapangan memang tiada habisnya... sepetinya kami harus memperbanyak teman dan pengalaman lagi. Biar nanti kalau tiba dikampung halaman, jadinya ada bahan diskusi yang baru lagi. Begitulah kiranya alasan kami, mengapa perlu mencari suatu ajang temu-temu tanding di lapangan dengan teman diwilayah lain.
Mereka juga pasti mengalami hal yang sama dengan kami. Kadang jenuh, jika tiap sorenya, sepulang dari sekolah latihan dan latihan.
Piala Danone sekiranya adalah ajang yang tepat untuk sekali lagi menambah pengalaman kami. Para kakak-kakak pengurus Sekolah Sepakbola Amali, sepertinya memang sudah merespon kejenuhan kami. Mereka pun segera menyiapkan segalanya untuk berangkat mengikuti babak kualifikasi di soppeng Sulsel.
Dari mulai mengurus surat izin ke sekolah hingga mendiskusikan keberangkatan kami dengan ayah dan ibu.  Pada keluarga sepertinya juga sangat mendukung kami. Disini, masalahnya kadang kami anak-anak tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah. Mereka sibuk dengan urusan orang-orang dewasa yang ribet itu. Adanya ajang sepakbola untuk orang dewsa. Kalau lihat orang=orang  dewasa disini, bermain bola. Mereka kadang mengerikan. Salah sedikit, kadang adu jotos , kalau tidak dapat bolanyaorangnya yang ditendang.
Kami ingin bermain bola saja. Beregembira, dan dapat teman baru lagi dilapangan.