Ada pemandangan menarik disela
rutinitas senam para pegawai negeri sipil di kantor bupati konawe. Hari jumat
pagi lapangan sepakbola tiba-tiba dipenuhi dengan anak belasan tahun. Mereka
mempertontonkan kebolehan mereka mengolah si kulit bundar. Sontan saja orang-orang disana memiliki
tontonan yang dapat menghibur rasa penat mereka.
Para bocah itu adalah siswa di
sekolah sepakbola Amali. Mereka memenuhi undangan Bapak Bupati untuk bermain
sambil bercengkrama dengan para pegawai dan orang tua. Kegiatan seperti ini
tentunya jarang mereka dapati di salah satu kabupaten di bagian tenggara pulau
Sulawesi ini.
Sekolah sepakbola Amali ini
adalah suatu wadah (Lembaga) edukasi di bidang sepakbola, yang di naungi oleh
yayasan sepakbola Amali. Para pegawai yang telah berstatus orang tua merasa
tertarik dan ingin juga agar anak-anak mereka dapat terlibat dalam kegiatan
eskul seperti ini.
Salah satu siswa dari sekolah
sepakbola ini, terpilih mengikuti pelatihan sepakbola usia dini di Jepang. Hal
tersebut merupakan kebanggaan warga, oleh karena itu semua siswa diundang untuk
bertemu dengan kepala daerah.
Gambar 3.Muh.Rizky sedang ditonton
Menurut sekertaris umum sekolah
sepakbola Amali, ini bukan team sepakbola atau klub tapi ini adalah sekolah.
Sekolah berfungsi untuk membina dan menciptakan ruang-ruang kreatif khususnya
di bidang olahraga. Dengan ini diharapkan kemajuan visi generasi muda khususnya
di dunia sepakbola. Sepakbola bukan hanya tentang kekuatan jasmani tetapi
sepakbola juga mengandung unsur kerjasama yang dapat dicapai melalui visi
setiap individu yang terlibat di dalamnya.
Visi dicapai dari kecerdasan
berpikir, analisis masalah dan peluang. Jadi bekal isi kepala dan insting
memainkan si kulit bundar serta di dukung oleh penerapan taktik dan strategi, ujarnya dalam bincang-bincang
dengan warga.
Acara ini ditutup dengan beberapa aksi dari siswa ,Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar